(17-08-2023) Kesenian Tradisional merupakan salah satu potensi Utama Desa Jatisari. Tidak diragukan, para pelaku maupun tokoh seni tersebar diberbagai wilayah desa dan terhimpun dalam beberapa padepokan seni. Banyaknya kesenian tradisional dengan genre/jenis yang berbeda-beda menjadi perhiasan dan kekayaan Desa Jatisari seperti seni tari jaipongan, Calung, Angklung Buncis, Pencaksilat, Bajidor, Kuda Renggong dan sebagainya.
Peringatan HUT RI inilah sebagai salah satu unjuk gigi dan unjuk potensi. Momen arak-arakan HUT RI yang diadakan oleh Bupati Bandung "Dadang Supriatna" dimaksudkan agar setiap Desa yang dikooridinir Pemerintah Kecamatan dapat menunjukan kreasi seni atau kerakteristik khas yang dapat ditampilkan.
Dalam hal ini, Desa jatisari mendapat kesempatan unjuk potensi seni mengawikili Kecamatan Cangkuang. Angklung Buncis ditunjuk sebagai salah satu seni Desa Jatisari yang memiliki kekhasan. Angklung Buncis adalah kesenian buhun atau tradisi dalam rangka meramaikan khitanan masyarakat desa. Anak Khitanan akan diantar ke tempat pemandian dengan diiringi Kesenian Angklung Buncis, kemudian ritualnya anak-anak tersebut berebut makanan yang disimpan/digantungkan pada (Tutup Kepala "Aseupan") para pemain/personil. Adapun alat musik yang digunakan adalah Dogdog, Tarompet, Angklung.
Alhasil penampilan Angklung Buncis Desa Jatisari berhasil memukau Bupati Bandung dan jajarannya serta menghibur masyarakat yang menonton pada saat itu.