(19 Juni - 24 Juni 2023) Kehadiran Kepala Desa pada acara pelepasan siswa merupakan bentuk dukungan moril bagi siswa dan tenaga pendidik. Kepala desa mengingatkan pentingnya pendidikan pada era modern ini. Pendidikan tidak hanya bertujuan mencerdaskan saja, namun dengan pendidikan,  masyarakat dapat menghadapi tantangan yang sebenarnya yaitu persaingan kerja. Fenomena meningkatnya pertumbuhan penduduk tidak diiringi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang luas tentunya dapat menimbulkan permasalahan pengganguran. Sehingga tuntutan pendidikan adalah salah satu kunci agar mampu bersaing di bursa kerja, serta pendidikan dapat memutuskan rantai kemiskinan keluarga. 

Kedua, modernisasi adalah hal yang tidak dapat dibendung maupun dihambat. Semakin canggihnya teknologi setidaknya dapat membawa dampak negatif, khususnya kepada anak. Seperti halnya penggunaan HP yang tidak bijak akan merusak perkembangan anak. Kita sering menyaksikan gangguan kesehatan psikis anak terganggu karena penggunaan HP yang berlebihan, contohnya anak yang terlalu sering main game atau ketergantungan terhadap HP dapat mengakibatkan ganguang kesehatan mental dikarenaka pada dasarnya anak belum stabil secara emosional dan membuat anak menjadi pemalas. Oleh karena, perlu ada peran orang tua yang selalu mengawasi dan memberi batasan terhadap penggunaan HP, serta memberikan contoh  yang benar bahwa HP  memiliki fungsi edukasi.

Kemudian Orang tua perlu memberi dukungan kepada anak bukan hanya dari sisi materil saja, akan tetapi yang terpenting adalah dari segi moril. Motivasi-motivasi kepada anak sangat penting dalam membentuk karakter anak. Ucapan maupun perilaku orang tua terhadap anak akan sangat berdampak pada proses perkembangan anak. Kita perlu mengambil hikmah dari cerita Albert Einstein, dimana pada masa kecilnya dia dicemooh karena bodoh baik oleh teman maupun gurunya. Namun karena support/motivasi dari Ibunya yang selalu percaya dan bangga, serta menyakini bahwa anaknya akan mejadi orang hebat, sehingga Albert Eistein pun tumbuh menjadi karakter yang sangat hebat, dia bertranformasi menjadi imuwan dan fisikawan yang hebat dan terkenal, serta salah satu orang yang memiliki IQ tertinggi di Dunia. Tidak ada manusia yang bodoh, tetapi yang ada adalah manusia yang malas, tinggal bagaiman kita merangsang anak agar rajin belajar, menggali bakat anak kita dan  membimbing, mendidik, serta mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan potensinya.

Terakhir, kita perlu mengapresiasi kepada Bapak Ibu Guru atas pengabdiannya dalam mencapai tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pahlawan tanpa tanda jasa memang benar adanya, apalagi di era modern ini yang serba realitis. Bapak Ibu Guru lebih memilih mengabdikan dirinya untuk memajukan bangsa melalui mengajar, mendidik, membimbing siswa, sedangkan gaji para tenaga honer sangat tidak sesuai dengan biaya kuliahnya. Tentunya hal itu butuh idealisme yang tinggi, butuh keihlasan diluar nalar. Katakanlah Gaji buruh aja sudah UMR, tapi pada guru honorer lebih memilih pekerjaan mengajar dengan gaji kecil. Maka kita perlu mengapresiasi atas dedikasi yang tinggi terhadap negara ini.